Wanita
dengan
usia antara 20 sampai 30 tahun sebaiknya melakukan pengujian klinis
payudara secara rutin tiap tahun. Jika ditemukan sesuatu yang tidak
normal,
mamografi dan ultrasound dapat membantu menjelaskan masalah yang
terjadi. Berikut adalah cara-cara yang dapat digunakan untuk mendeteksi
kanker payudara :
Mamografi
Mamografi adalah tindakan memeriksa payudara dengan bantuan sinar-X.
Tujuannya adalah untuk mengetahui ada tidaknya proses keganasan di payudara
atau menemukan ada tidaknya proses lain selain keganasan sebelum timbulnya
gejala. Dengan demikian, kanker ganas sedini mungkin dapat segera diatasi,
sehingga kesehatan pasien dapat dijamin lebih baik.Mamografi menggunakan kadar sinar-X yang rendah sehingga dianggap tidak mempengaruhi kesehatan orang yang diperiksa. Ini berlaku bagi wanita yang normal (baca: tidak sakit) dan tidak memiliki keluhan apapun soal payudaranya. Dan check up ini hanya digunakan sekali dalam 2-4 tahun.
Namun, bagi wanita yang sebelumnya pernah terkena kanker payudara atau yang mempunyai benjolan pada payudaranya atau bisa juga yang memiliki radang menahun di payudaranya harus memperhatikan mamografi ini, karena mereka ini memiliki kecenderungan untuk timbulnya kanker payudara. Karena jika dipakai dalam dosis yang besar dan berulang-ulang, sinar-X dapat menimbulkan kelainan atau keganasan.
Mamografi merupakan cara yang paling baik saat ini untuk mendeteksi kanker payudara lebih dini. Sebuah lembaga kanker di Amerika merekomendasikan pada
setiap wanita yang usianya 40 tahun untuk melakukan mamografi secara rutin
setiap tahun. Mamografi dapat membantu mendeteki 85-90% semua kanker payudara, bahkan sebelum anda dapat
merasakan adanya benjolan.
MRI
(Magnetic Resonance Imaging)
MRI dapat
memberikan secara lebih jelas tentang kondisi payudara dibanding
mamografi, sehingga MRI bisa digunakan sebagai pengujian tambahan. MRI tidak
menggunakan tekanan pada payudara seperti halnya pada mamografi, tapi metode
ini lebih mahal dan tidak semua rumah sakit memilikinya.
Elastography
Elastografi
adalah suatu metode baru namun masih dalam tahap investigasi, teknologi ini
untuk melihat gambaran jaringan payudara. Hasil yang dihasilkan lebih baik dari
mamografi, ultrasound dan MRI dalam mendeteksi pertumbuhan kanker. Elastogram dapat menemukan
benjolan pada payudara tanpa harus melakukan biopsy.
Uji Patologi
Jika
terdapat benjolan pada payudara, contoh jaringan atau cairan harus diambil dan
diuji oleh dokter patologi.
Duktus
lavage
atau pemeriksaan untuk sel pra-kanker dan kanker payudara disebut juga
sebagai Papsmer untuk Payudara. Sebuah tabung kecil
dimasukkan ke dalam payudara untuk mengeluarkan cairan dari duktus
payudara,
kemudian dilakukan pemeriksaan di bawah misroskop untuk mengetahui sel kanker. Ini juga merupakan sebuah teknik
investigasi.
Aspirasi:
Selama aspirasi, dokter akan menggunakan jarum untuk menyedot contoh cairan
dari benjolan dan kemudian dilakukan pemeriksaan.
Biopsi
Payudara: Dokter mengambil sejumlah kecil contoh jaringan dari payudara.
Jaringan tersebut akan diperiksa di bawah mikroskop untuk kanker. Ada tiga
jenis biopsy payudara:
- Fine needle aspirasi (FNA)
- Core needle biopsy (CNB)
- Stereotaktik biopsy
- Biopsi terbuka atau biopsy pembedahan
Status
Hormon
Kanker payudara dibagi menjadi 2 jenis: positif
terhadap reseptor estrogen dan negatif terhadap reseptor estrogen. Jika setelah
pengujian ternyata positif kanker payudara, hasil uji estrogen dan
progesterone biomarker akan terlihat pada hasil patologi dan akan membantu
dokter untuk menentukan jenis kanker payudara yang dialami. Informasi ini akan
berkaitan dengan pengobatan dan tindakan selanjutnya.
Status HER2
Protein HER2
(Human Epidermal Growth Factor Receptor 2) dapat meningkatkan pertumbuhan tidak
terkendali kanker payudara. Trastuzumabs (Herceptin) digunakan untuk mengobati
jenis kanker seperti ini, tentunya dikombinasi dengan obat kemoterapi. Lapatinib (Tyverb) juga bisa
digunakan untuk kanker payudara yang positif HER2. Dengan mengetahui status
HER2 akan berdampak pada diagnosis dan pengobatan kanker payudara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar