Jumat, 04 November 2011

Kanker Payudara

Kangker payudara tidak selalu bisa terlihat dengan mata telanjang karena tanda-tanda awal kanker sering kali tersembunyi dibalik jaringan payudara. Meskipun anda dapat melihat perubahan pada payudara anda setiap saat, sangat sulit untuk mengambil kesimpulan bahwa itu adalah suatu kanker payudara. Benjolan pada payudara bisa datang dan pergi karena perubahan hormone yang terjadi seiring dengan bertambahnya usia. Kulit payudara bisa saja berubah teksturnya karena terbakar sinar matahari, pengobatan radiasi, atau infeksi yang menyebabkan ruam pada payudara. Jadi bagaimana anda mengetahui dengan pasti apakah benjolan, ruam kulit atau perubahan kulit lainnya disebabkan karena kanker atau bukan? Dibutuhkan bantuan seorang dokter untuk mengetahui apa penyebab perubahan pada payudara anda dengan metode diagnosis yang jelas.

Wanita dengan usia antara 20 sampai 30 tahun sebaiknya melakukan pengujian klinis payudara secara rutin tiap tahun. Jika ditemukan sesuatu yang tidak normal, mamografi dan ultrasound dapat membantu menjelaskan masalah yang terjadi. Berikut adalah cara-cara yang dapat digunakan untuk mendeteksi kanker payudara :

Mamografi
Mamografi adalah tindakan memeriksa payudara dengan bantuan sinar-X. Tujuannya adalah untuk mengetahui ada tidaknya proses keganasan di payudara atau menemukan ada tidaknya proses lain selain keganasan sebelum timbulnya gejala. Dengan demikian, kanker ganas sedini mungkin dapat segera diatasi, sehingga kesehatan pasien dapat dijamin lebih baik.
Mamografi menggunakan kadar sinar-X yang rendah sehingga dianggap tidak mempengaruhi kesehatan orang yang diperiksa. Ini berlaku bagi wanita yang normal (baca: tidak sakit) dan tidak memiliki keluhan apapun soal payudaranya. Dan check up ini hanya digunakan sekali dalam 2-4 tahun.
Namun, bagi wanita yang sebelumnya pernah terkena kanker payudara atau yang mempunyai benjolan pada payudaranya atau bisa juga yang memiliki radang menahun di payudaranya harus memperhatikan mamografi ini, karena mereka ini memiliki kecenderungan untuk timbulnya kanker payudara. Karena jika dipakai dalam dosis yang besar dan berulang-ulang, sinar-X dapat menimbulkan kelainan atau keganasan.
Mamografi merupakan cara yang paling baik saat ini untuk mendeteksi kanker payudara lebih dini. Sebuah lembaga kanker di Amerika merekomendasikan pada setiap wanita yang usianya 40 tahun untuk melakukan mamografi secara rutin setiap tahun. Mamografi dapat membantu mendeteki 85-90% semua kanker payudara, bahkan sebelum anda dapat merasakan adanya benjolan.

MRI (Magnetic Resonance Imaging)
MRI dapat memberikan secara lebih jelas tentang kondisi payudara dibanding  mamografi, sehingga MRI bisa digunakan sebagai pengujian tambahan. MRI tidak menggunakan tekanan pada payudara seperti halnya pada mamografi, tapi metode ini lebih mahal dan tidak semua rumah sakit memilikinya.

Elastography
Elastografi adalah suatu metode baru namun masih dalam tahap investigasi, teknologi ini untuk melihat gambaran jaringan payudara. Hasil yang dihasilkan lebih baik dari mamografi, ultrasound dan MRI dalam mendeteksi pertumbuhan kanker. Elastogram dapat menemukan benjolan pada payudara tanpa harus melakukan biopsy.

Uji Patologi
Jika terdapat benjolan pada payudara, contoh jaringan atau cairan harus diambil dan diuji oleh dokter patologi.
Duktus lavage atau pemeriksaan untuk sel pra-kanker dan kanker payudara disebut juga sebagai Papsmer untuk Payudara. Sebuah tabung kecil dimasukkan ke dalam payudara untuk mengeluarkan cairan dari duktus payudara, kemudian dilakukan pemeriksaan di bawah misroskop untuk mengetahui sel kanker. Ini juga merupakan sebuah teknik investigasi.
Aspirasi: Selama aspirasi, dokter akan menggunakan jarum untuk menyedot contoh cairan dari benjolan dan kemudian dilakukan pemeriksaan.
Biopsi Payudara: Dokter mengambil sejumlah kecil  contoh jaringan dari payudara. Jaringan tersebut akan diperiksa di bawah mikroskop untuk kanker. Ada tiga jenis biopsy payudara:
  • Fine needle aspirasi (FNA)
  • Core needle biopsy (CNB)
  • Stereotaktik biopsy
  • Biopsi terbuka atau biopsy pembedahan
Status Hormon
Kanker payudara dibagi menjadi 2 jenis: positif terhadap reseptor estrogen dan negatif terhadap reseptor estrogen. Jika setelah pengujian ternyata positif kanker payudara, hasil uji estrogen dan progesterone biomarker akan terlihat pada hasil patologi dan akan membantu dokter untuk menentukan jenis kanker payudara yang dialami. Informasi ini akan berkaitan dengan pengobatan dan tindakan selanjutnya.

Status HER2
Protein HER2 (Human Epidermal Growth Factor Receptor 2) dapat meningkatkan pertumbuhan tidak terkendali kanker payudara. Trastuzumabs (Herceptin) digunakan untuk mengobati jenis kanker seperti ini, tentunya dikombinasi dengan obat kemoterapi. Lapatinib (Tyverb) juga bisa digunakan untuk kanker payudara yang positif HER2. Dengan mengetahui status HER2 akan berdampak pada diagnosis dan pengobatan kanker payudara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar